Halaman

Sabtu, 15 Mei 2010

Pria Ini Berusia 160 Tahun, "Apa gak capek hidup terus?"


SUKABUMI, Petugas Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menemukan seorang pria bernama Nur berusia 120 tahun saat melakukan sensus penduduk tahun 2010 di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, beberapa waktu lalu.
"Pada awalnya warga tersebut mengaku usianya mencapai 160 tahun. Namun, setelah diteliti oleh petugas di lapangan, ternyata usia Nur 120 tahun," kata Penanggung Jawab Humas dan Pengolahan Data BPS Kabupaten Sukabumi, Anwar Hidayat, di Sukabumi, Jumat (14/5/2010).
"Nur tinggal di daerah pedalaman Sukabumi yang lokasinya sangat jauh, bahkan berada dalam suatu komunitas yang diduga mempunyai bahasa tersendiri," kata Anwar.
"Untuk memastikan usia Nur, maka kami akan melakukan pengecekan lebih lanjut, salah satunya dengan mengecek keturunan Nur mulai dari anak-anak hingga cucunya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengecek kemampuan wawasan Nur tentang peristiwa-peristiwa zaman dahulu.
"Kedua faktor tersebut nantinya akan menentukan kebenaran dari pengakuan Nur kepada petugas SP," katanya, seraya mengatakan bahwa selain Nur, ada warga Sukabumi lainnya yang mengaku berusia 116 tahun di Kecamatan Bantargadung.

Meteorit Duren Sawit Kandung Unsur Cair

 Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengumpulkan material dari ledakan yang belum jelas asalnya di Jalan Delima VI Gang Dua No 31, Kelurahan Malakasari, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (30/4/2010). Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mengamankan debu-debu berbentuk pasir dan memastikan sumber ledakan bukan dari bahan peledak. 

JAKARTA,  Kementerian Riset dan Teknologi melansir, benda angkasa yang jatuh di Duren Sawit, Kamis (29/4/2010), adalah meteorit sporadis yang besarnya seukuran buah kelapa. Pada serpihan meteorit yang jatuh tersebut, Puslabfor Polri menemukan 15 unsur padat dan 5 unsur cair yang mengandung magnesium, kalium, silika, dan karbon.

Demikian yang disampaikan Deputi Program Riset IPTEK Kemenristek Teguh Rahardjo saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (14/5/2010). "Meteoritnya hancur lebur bersatu dengan runtuhan bangunan yang ada. Besarnya sebesar buah kelapa yang langsung hancur persis seperti dinding kalau hancur," katanya.

Dari analisis pola kerusakan dan efek ledakan di lokasi kejadian, meteorit tersebut jatuh dari arah barat daya dengan kecepatan 100.000 kilometer per jam dan bersuhu tinggi.

Menurut peneliti astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Thomas Djamaluddin, ledakan pada saat kejadian dan suhu tinggi meteorit yang jatuh merupakan suatu fenomena unik. "Karena umumnya benda langit yang jatuh itu sudah dingin," katanya.

Namun, menurut Badan Pengawas Tenaga Nuklir, lokasi kejadian dinyatakan aman karena tidak terjadi peningkatan aktivitas radiasi di sekitar lokasi. "Tidak ada peningkatan radiasi aktivitas standar 0,6 mikro clifford per jam, tapi di sana hanya ada 0,12 mikro. Di Thamrin ini saja misalnya standarnya 0,09," ujar Hubungan Masyarakat Bapeten, Aries Setyarti, dalam kesempatan yang sama.

Oleh karena itu, Kemenristek meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan jatuhnya benda luar angkasa ke permukiman penduduk karena kemungkinan tersebut sangat kecil. Kemenristek juga mengimbau agar masyarakat segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan benda langit jatuh. "Hend

MUMMI WANITA BERUSIA 500 TAHUN

 
SEOUL, Pihak Departemen Arkeologi Korea Selatan menemukan mumi berkelamin wanita yang diperkirakan berusia sekitar 500 tahun di sebuah kawasan di Korea Selatan.

Mumi wanita yang diduga berasal dari kalangan sosial ekonomi atas ini diyakini adalah istri salah seorang pejabat pemerintah tingkat tinggi semasa Dinasti Joseon.

Mumi wanita tersebut ditemukan bersama peti jenazahnya yang terbuat dari kayu terbaik serta tas dan pakaian kehormatan bagi wanita bangsawan.
SAXERKU.com © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute