Halaman

Kamis, 22 April 2010

Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia
Peringati Hari Bumi di Jayawijaya
Kamis, 22 April 2010 | 08:59 WIB

Puncak Soekarno atau Puncak Nggapulu yang sudah diselimuti es ini merupakan salah satu puncak di Pegunungan Jayawijaya atau Carstensz Pyramid. 
LEMBAH DANAU-DANAU,  — Tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri akan memperingati Hari Bumi di kawasan Puncak Nggapulu, Pegunungan Jayawijaya, Papua, di ketinggian 4.700 meter di atas permukaan laut pada Kamis ini. Peringatan ini ditujukan untuk memberikan kesadaran masyarakat luas akan ancaman pemanasan global.

Peringatan Hari Bumi yang diawali dengan upacara akan dilaksanakan di sekitar batas es (lidah es) kawasan Puncak Nggapulu. Lokasi itu dipilih untuk menunjukkan menyusutnya batas es di kawasan itu setiap tahun akibat pemanasan global.

Saat ini, bentangan es di Puncak Nggapulu hanya sekitar 1,5 kilometer dari puncak. Padahal, menurut pengakuan para pendaki dari Wanadri yang mengunjungi kawasan itu tahun 2004, bentangan es saat itu masih berjarak 2 kilometer dari puncak.

”Dengan memperlihatkan dampak langsung pemanasan global, kami harapkan masyarakat Indonesia, termasuk para pemimpin, mau berbuat sesuatu untuk Bumi ini,” kata Ketua Harian Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia Yoppie Rikson kepada wartawan, yang ikut dalam tim ekspedisi itu di Tim Bravo di Lembah Danau-Danau, Jayawijaya, Papua, Rabu (21/4/2010).

Upacara akan diikuti sekitar 23 anggota ekspedisi, baik dari tim inti (Alfa) dan tim pendukung (Bravo), termasuk mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Erry Riyana Hardjapamekas dan aktivis lingkungan Iwan Abdulrachman.

Selain upacara, tim ekspedisi juga akan melakukan operasi bersih gunung atau mengumpulkan sampah yang berada di sekitar kawasan Puncak Nggapulu hingga ke Lembah Danau-Danau yang berada di ketinggian 4.250 meter di atas permukaan laut.

Berlatih
Sebelum peringatan Hari Bumi, tim inti ekspedisi yang berjumlah enam orang telah berada di Puncak Nggapulu, Rabu malam. Mereka berlatih menghadapi suhu dingin dan rendahnya oksigen dengan menginap di atas es.

Pelatih tim ekspedisi, Djukardi Adriana, mengatakan, latihan tidur dengan tenda di atas es bertujuan agar tim terbiasa dengan medan dan suhu ekstrem. Kondisi itu umumnya akan mereka hadapi saat mendaki puncak gunung tertinggi lainnya, seperti Mckinley (Alaska, Amerika Serikat), Aconcagua (Argentina), Vinson Massif (Antartika), dan Everest (Nepal/China). Tim belum mengalami kondisi itu ketika mencapai Carstensz Pyramid (Ndugu-Ndugu), Minggu (18/4/2010).

”Saya deg-degan karena belum pernah menginap di atas es. Pasti dingin sekali,” kata Nurhuda, anggota tim inti ekspedisi.

Adapun Tim Bravo akan menyusul ke kawasan Puncak Nggapulu pada Kamis pagi untuk bergabung bersama tim inti memperingati Hari Bumi.
Dihina, Ribuan Karyawan Pribumi di Batam Mengamuk

Ribuan buruh dari galangan kapal PT Drydocks World Graha terlibat dalam amuk massa yang menyebabkan kantor dan gudang penyimpanan barang berserta 27 mobil rusak dan terbakar. Peristiwa Ini terjadi di kawasan Tanjung Uncang, Batam, Kamis (22/4/2010) siang.
kejadian ini berawal dari sebuah kalimat pelecehan dari salah satu supervisor asal India di perusahaan itu. Ia mengatakan bahwa semua orang Indonesia bodoh. Pernyataan itu keluar saat ia sedang memberikan briefing rutin kepada sekitar 20 karyawan di bagian piping pukul 08.00 pagi.
Tak jelas perkaranya, yang pasti pernyataan itu kontan menyulut emosi para karyawan, termasuk supervisor lain yang berasal dari Indonesia. Hanya berselang 30 menit, kemarahan itu sudah tersebar luas hampir ke semua pekerja di galangan yang jumlahnya mencapai 8.000 orang.
Ujungnya, kerusuhan pun tak dapat dihindari. Pekerja mulai merusak kantor, gudang penyimpanan, dan membakar mobil yang ada di areal tersebut. Para ekspatriat India lantas diungsikan dari amuk massa. Sementara aparat keamanan dari Polri dan TNI yang datang ke lokasi tak dapat berbuat banyak sebab jumlah pekerja yang sedemikian banyak.
Saat berita ini diturunkan, kondisi galangan sudah mulai terkendali. Aksi amuk massa sudah mereda, tetapi sepotong kalimat dari supervisor tersebut telah mengakibatkan kerusakan parah di sejumlah areal galangan. Pihak manajemen perusahaan belum bisa diminta keterangan terkait dengan insiden ini.
SAXERKU.com © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute